Saturday 6 September 2014

Cara Menerapkan Disiplin Pada Anak

Untuk membiasakan sikap disiplin pada anak-anak, orang tua juga harus menerapkan disiplin terhadap dirinya sendiri. Dan itu membutuhkan kesabaran yang ekstra. Itu sebabnya kebanyakan orangtua gagal menerapkan disiplin kepada anaknya.
Ada beberapa sikap disiplin yang harus dibiasakan oleh anak-anak sejak mereka kecil, yaitu disiplin dalam menghargai waktu dan disiplin dalam beribadah.

Disiplin dalam Menghargai Waktu

Kebanyakan manusia gagal karena kurang mengharagai waktu. Padahal, waktu yang terbuang percuma tidak pernah bisa kembali lagi. Kebanyakan orang dewasa menyesali perbuatan yang mereka lakukan dengan sia-sia ketika masih muda atau remaja. Untuk itu, waktu adalah  sesuatu yang berharga yang harus kita hargai sejak anak-anak, orangtua lah yang berperan untuk membimbing si kecil bagaimana menghargai waktu.

Penuhilah waktu mereka dengan berbagai aktifitas, yang berguna bagi perkembangan hidup mereka. Bukan berarti melarang mereka bermain. Bermain adalah salah satu aktivitas yang berguna dan bermanfaat bagi perkembangan mereka, baik dari segi fisik maupun dari segi kognitif dan psikologis. 

Hanya saja, sebagai orangtua kita harus bisa dengan adil membagi waktu antara bermain dengan aktivitas lainnya. Anak yang hanya belajar saja tidak baik, karena mereka akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan jiwa sosial dan aspek psikologis dari permainan yang mereka lakukan.

Untuk mencapai disiplin waktu, setiap orangtua hendaknya mendiskusikan jadwal kegiatan sehari-hari anak-anak, buatlah jadwal kegiatan sehari-hari mereka, mulai dari  bangun tidur hingga tidur lagi. Mintalah komitmen  mereka untuk melakukan  kegiatan sesuai jadwal  akan waktu yang telah disepakati.

Pantaulah selalu apakah anak-anak melakukan kegiatan tersebut sesuai jadwal, apabila dalam prakteknya lebih banyak menonton TV atau bermain yang melebihi porsinya maka jangan segan untuk menegurnya.

Anak-anak yang sejak kecil dibiasakan disiplin dalam masalah waktu akan tumbuh menjadi anak yang mampu menghargai waktu. Mereka bisa membagi kegiatan-kegiatan uang berguna dan tidak tergoda oleh kegiatan yang hanya membuang waktu dengan percuma.

Disiplin dalam Ibadah

Dalam islam, ada beberapa ibadah khusus yang ditentukan tatacara dalam hal-hal yang berkaitan dengannya, ibadah seperti itu disebut ibadah mahdhah, seperti shalat, puasa, zakat, dan lain-lain. Beberapa ibadah mahdhah itu hukumnya wajib bagi setiap muslim, seperti shalat. Karena itu setiap muslim harus sekuat tenaga menjad diri agar tidak melalaikan ibadah mahdhah, apalagi shalat 5 waktu.

Anak-anak harus dibiasakan melaksanakan ibadah mahdhah dengan terataur dan di awal waktu. Begitu terdengar azan Magrib misalnya, segeralah ajak mereka ke mesjid, demikian juga waktu shubuh.

Biasanya anak-anak susah sekali diajak bangun shubuh. Jika selalu membiarkannya ini akan berlangsung terus hingga mereka dewasa. Karena itu, sebelum perilaku itu berturut akar sampai dewasa kita harus membiasakan anak-anak bangun shubuh dan pergi ke mesjid bersama begitu suara azan terdengar. Demikian juga ibadah-ibadah lainnya seperti mengaji, jadawallah waktu mengaji anak-anak, baik dirumah sendiri atau di musholla dan di rumah guru agama.

Jika kita sebagai orangtua memiliki kemampuan mengaji dan punya cukup waktu luang, ada baiknya buat jadwal tadarus bersama di rumah sendiri selesai magrib. Kita bisa mengajarkan mengenal huruf, hafalan surat atau menyimak bacaan anak-anak yang sudah bisa membaca dengan lebih lancar.

Tetapi, bila orangtua belum fasih atau belum mampu membaca Al-Qur'an dengan benar, kita boleh jadwalkan mengaji di mesjid atau di madrasah, bisa juga mengundang ustadz mengajar di rumah sendiri.

Pesan penting dari sikap disiplin dalam ibadah ini adalah bagaimana kita membiasakan anak-anak untuk menjalankan ibadah dengan tepat waktu dan tidak menyepelekannya. Selain itu, ibadah yang terjadwal di rumah seperti mengaji atau tadarus berarti kita menghidupkan atau menghiasi  rumah kita dengan hiasan terbaik, yaitu ibadah kepada Allah SWT.

Wednesday 3 September 2014

Andai Kau Tahu Isi Hatiku

Aku menyukaimu sejak dulu
----- Namun ------
Saat ku tahu kau mencintainya
Sakit hati ini ingin menangis
Kala hati ini ingin menjauh
Bayangmu selalu mendekat

----- Aku tahu -----

Sulit bagiku melupakanmu
Aku terus menunggu
Aku tahu dari hatiku
Yang ku nanti akan datang

      Alangkah baiknya jika aku diam

Waktu pun terus berputar
Dia semakin dekat denganku
Aku ingin ungkapkan
Bahwa cintaku........
Hanya untukmu..........

( Anisa, 2006 )

Tuesday 2 September 2014

Ya Allah

Dengan menyebut nama-Mu Ya... Allah SWT
Hambamu memohon ampunan-Mu atas semua dosa-dosa hamba.
Saya sadar !
Apa yang selama ini hamba lakukan, hamba perbuat di muka bumi ini,
Hamba sadar semua itu adalah perbuatan yang di larang oleh-Mu.

     Yaaa.. Allah Tuhanku.
     Dengan hidayah dan Iradat Kudrat-Mu 
     Hamba tunduk di hadapan-Mu memohon ampun-Mu
     Hamba tlah banyak melanggar perintah larangan-Mu
     Hamba mohon berikanlah keimanan dan ketaqwaan
     Yang bisa menahan, melawan hawa amarah syetan.
                           ( Dede, 2006 )

Monday 1 September 2014

Perlukah Hukuman Pada Anak ? Ini solusinya...

Dalam menegakkan dan membiasakan disiplin, hukuman memang boleh-boleh saja diterapkan kepada anak-anak yang melanggarnya. Akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan hukuman kepada anak-anak :
  • Tidak semua pelanggaran harus diganjar dengan hukuman.
  • Jenis hukuman harus disepakati sejak awal oleh anak-anak atau paling tidak mereka sudah diberitahukan.
  • Kedua orangtuan harus memiliki pandangan yang sama tentang hukuman yang diberikan.
  • Jenis hukuman tidak boleh menyakiti anak baik secara fisik maupun psikologis.
  • Hindari jenis hukuman yang berbau kekerasan, seperti memukul atau menjewer telinga.
Salah satu contoh hukuman yang bisa diterapkan adalah menyuruh anak duduk di kursi khusus untuk waktu tertentu. Yang dimaksudka kursi khusus adalah kursi biasa, tetapi sejak awal sudah kita tetapkan bahwa jika si kecil melanggar, ia harus duduk di kursi itu sampai sekian menit. Hukuman seperti ini kelihatannya sepele, tetapi tetap efektif untuk membuat anak-anak disiplin. Bagaimana cara menerapkan disiplin pada anak?
Bagaimana menjadi dewasa?