Sunday 14 February 2016

Cilacap Invasion: Curug Cimandaway

Nyarita again, capruk again.
Beberapa bulan yang lalu kami dihadapkan dalam situasi yang sibuk, rieut dan waktu yang mepet. Mepet kunaon? penyusunan usulan penelitian dan seminar UP. Tetapi kedua hal tersebut sekarang sudah dilalui, bukan berarti atos beres masih banyak revisian, lanjut penelitian dan penyusunan skripsi (tonton Skripsi The Movie: Road to Sarjana). Naah,, dalam rangka penyegaran otak dan pembebasaan jiwa menuju batin yang bersih dari hiruk pikuk rumusan masalah, grend teori, tehnik analisis data dan kualitatif maupun kuantitatif, kami pun bermaksud untuk refresing, refresing sesaat karena kedepannya akan disibukkan lagi.

Dari sekian kisah yang saya alami, ini adalah salah satu diantaranya yang akan saya caritakan (mempeng purun ngetikna). Refresing kali ini, teman saya Darmanto mengadakan event ngaliwet with ayam bakar di rumahnya setelah sebelumnya juga ngaliwet di situ leutik event nya bang roni, tapi teu di post ken da hoream ngetikna ning.

Minggu patlas pebruari disaat batur papalentinan kami punya acara sendiri, teu kudu ngilu kanu budaya batur budaya barat, karena kami juga punya budaya ngaliwet yaitu makan bersama, kultur sunda yang perlu dilestarikan dimana setiap orang punya tugas masing-masing dalam proses menyiapkan makanannya.

Event ini sangat disayangkan karena tidak diikuti oleh beberapa rengrengan lainnya, mun hade mah sakelas meh rame ieu teh. Saya, Rizky, Deni Parjo, Roni, Riswoyo, Sendi, Ujang, Sona, Devi iwan, dan Joni+istrinya melakukan invasi ke Darmanto di dayeuluhur Cilacap. Sebagai pemuda harapan bangsa 99% berpolitik yang menjungjung tinggi pancasila dan asas negara kami pun tertib dan teratur selama berkendara (haha). 156765 detik kemudian akhirnya sampai di lokasi, Darmanto home.

Rehat sejenak sambil sesekali capruk. Kami pun udunan untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, perlu diingat  karena "hidup adalah udunan". Tanpa perlu komando dan tanpa balas jasa :( kami langsung melaksanakan tugas masing-masing. Devi iwan terpaksa harus berpulang terlebih dahulu dan tidak bisa mengikuti event ini, bari jeng salah mengkol ek balik na teh malah ka tukang imah. Jajang dan temannya ahirnya tiba menyusul. Kang ewoy (riswoyo) sebagai peracik bumbu cita rasa sangu dibantu dengan joe sendi, darmanto dan kang ujang. Joni+istrinya sebagai pembawa acara pembuat sambel. Sementara saya, rizky, roni, deni parjo dan sona sebagai pengeksekusi ayam, namun naluri jagal bang roni tak terbendung sehingga si sirah hayam na teh.... ah sudahlah. Kemudian ka lebak meresihan hayam dan popotoan, x_x duh.

 


Waktu itu kami ada rencana ke curug cimandaway, dalam proses pembakaran ayam timbul sedikit musyawarah dimana kami akan memakan nasi liwetnya, dengan pilihan;
1, memakan nasi liwet di rumah kemudian ke curug cimandaway
2, membawa nasi liwetnya ke curug dan memakannya disana
3, memakannya di rumah kemudian ngaliwet dei di curug :(
4, pergi ke curug kemudian memakan nasi liwetnya di rumah masing-masing bawa balik ka imah :(
5, memakan curug di rumah kemudian ke nasi liwetnya, :'( kumaha?
dan ahirnya,,,

Perut sudah terisi kenyang dan meujeuhna sangu liwetna, hatur nuhun a ben event nya. Langsung otw ke curug cimandaway tepatnya berada di kota Majenang Dusun Serang Desa datar Kecamatan Dayeuh Luhur yang letaknya tidka jauh dari eventnya darmanto. Nama Curug Cimandaway sendiri diambil dari kata Ci yang berarti Air, Ma berarti Sima/terkesima, Da berarti Darah dan Way berarti Wanita sehingga secara keseluruhan arti dari nama Curug Cimandaway adalah Air yang mempesona/membuat wanita terkesima sehingga menurut kepercayaan masyarakat setempat apabil;a ada pasangan yang datang mengunjungi curug tersebut akan berjodoh, tapi sayang kami yang ke curug jalu hungkul.



 

Niat moal babaseuhan jadi milu babaseuhan -_- 

Hampura bisi aya salah-salah katana, namanya juga capruk. Fotona kurang keneh!



2 comments:

  1. makasih kepada teman-teman semua i luv u full. kita semua adalah keluarga.

    nb. sanes kota majenang ath a deni nu kasep. cukup dusun serang desa datar kec. dayeuhluhur saja. hehe

    ReplyDelete