Diantara siang dan malam senyum mu tercipta
Dengan salam menghadirkan sebuah cerita
Kita yang memulai, memainkan sebuah peran
Dan waktu yang mengakhiri dengan perlahan
Ketika rasa sudah tak lagi memberi warna
Tapi jingga masih tetap sama
Dengan nyala nya yang memerah
Langit menjadi saksi
Bersama dengan hujan yang mengiringi
Dalam lantunan irama yang mengeja kata
Suara mu masih lantang terdengar
Katamu sayang
Masih membekas,
Kemudian terbang
Tak sempat ku balas
Jejak-jejak irama itu masih menganga
Menari menumbuhkan rasa yang layu
Namun mematikan siapa diriku
Jarak seolah menjadi musuh dalam bersapa
Mengasingkan kembali jiwa yang luyu
Senyummu masih tetap sama
Melegakan ketika duka kembali terasa
Keteguhan mu masih kuat
Tekad mu tak akan berkarat
Jangan hilang dengan sengaja agar terlupa
Jangan biarkan ku merindu bersama luka
Aku memang bukan siapa
Hanya pengumpul teka-teki yang belum terbuka