Tahun baru, harapan baru, resolusi 2020. Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap manusia mempunyai harapan baru dan resolusi baru di tahun masehi ini, atau melanjutkan resolusi tahun sebelumnya yang belum tercapai. Sebagian orang menyimpannya untuk diri sendiri dan sebagian lainnya mempublikasikan dengan terang-terangan tentang harapannya. Saya pun begitu, sama, tapi hanya menyimpannya untuk saya sendiri.
Perihal tentang tahun baru dan resolusi baru, ah, sama saja, yang membedakan dan terasa sangat spesial mungkin karena tahunnya yang berganti. Jika dalam sebuah administrasi mungkin disebutnya "tutup buku". Resolusi atau rencana yang disusun diawal tahun kemudian dievaluasi diakhir tahun dan membuat atau melanjutkan kembali resolusi itu untuk tahun selanjutnya.
Seperti yang saya katakan tadi, bagi saya sama saja, jika tahun berganti di tahun-tahun sebelumnya, harapan ada, sedikit, tidak banyak, tak ada resolusi besar. Tahun belas-belasan kemarin tidak bersahabat, banyak mengalami kehilangan. Tapi beda di tahun ini, dekade baru, ada semoga yang tersemogakan.
Resolusi hanyalah resolusi, harapan hanyalah sebuah harapan jika kita tak bergerak. Usaha tapi tujuan tak tercapai, biarlah, Tuhan lebih tahu mana yang terbaik.
Dan di Tahun yang baru ini harus diawali dengan berita-berita yang tidak mengenakkan.
Tepat tanggal 1 Januari 2020 bencana banjir melanda wilayah Jabodetabek. Banjir yang dirasa yang terparah. Dan kemudian sampai hari ini, War Worl 3, WWIII atau Perang Dunia 3 menjadi trending topik, setelah sebelumnya yang menjadi pemicunya adalah karena Amerika Serikat membunuh Komandan Pasukan Elite Garda Revolusi Iran, Qassim Soleimani.
Memang awal yang tidak mengenakkan di dekade yang baru ini. Doakan saja baik-baik saja di Tahun 2020 ini. Semoga.
Memang awal yang tidak mengenakkan di dekade yang baru ini. Doakan saja baik-baik saja di Tahun 2020 ini. Semoga.
No comments:
Post a Comment