Wednesday, 31 January 2024

Manusia Hidup Sendiri - Manusia Hidup Berpasangan

2018
Ilustrasi digambar th 2018

Menurut sejarah, awalnya manusia itu hidup sendiri. Hanya sendiri. Sampai pada akhirnya merasa bosan dan merasa kesepian. Kemudian manusia itu meminta kepada Tuhan untuk menciptakan manusia lainnya. Maka terciptalah manusia yang kemudian disebut perempuan. Mereka kemudian hidup bersama dengan canda tawa tanpa rasa kesepian. Hingga suatu ketika harus berpisah karena bujuk rayu setan.

Kisah tersebut merupakan ringkasan singkat tentang Nabi Adam alaihisalam dan dikisahkan dalam Al Qur'an. Allah Subhanahuwata'ala menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya, mengetahui kekuasaan-Nya, mengemban amanah di dunia dan menjadi khalifah di muka Bumi ini. Semua itu sudah tertulis dalam Al-Qur'an dengan jelas.

Memang pada awalnya manusia itu hidup sendiri. Tapi, pada dasarnya manusia itu adalah makhluk sosial. Artinya makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia mempunyai dorongan untuk saling berinteraksi dengan manusia lainnya. Kemudian berkelompok karena mempunya tujuan yang sama.

Manusia menjadi khalifah di muka bumi ini agar mengurusinya dengan kekuatan akal yang dimiliki. Ini sama saja dengan ujian bagi manusia itu sendiri untuk memikul tanggung jawab di hadapan Allah subhanahuwata'ala. Manusia dengan manusia lainnya, kelompok maupun individu, bersama-sama menjaga bumi ini. 

Tidak hanya untuk bumi ini, tapi juga untuk sesama manusianya, yaitu menjadi manusia yang bermanfaat. Bermanfaat untuk bumi dan bermanfaat untuk manusia lainnya. Jika kadar emas ukurannya karat, kadar mesin ukurannnya Cc, maka kadar manusia ukuranya adalah manfaat.

***

Ada banyak persepsi atau maksud mengenai manusia hidup sendiri.

Tapi yang saya maksud disini adalah manusia hidup sendiri untuk hidupnya sendiri di akhirat. Manusia hidup di dunia mengmpulkan pahalanya sendiri untuk bekal nanti di akhirat. Berbuat baik pada orang lain, pada hakikatnya berbuat baik untuk dirinya sendiri. Manusia hidup sendiri untuk pahalanya sendiri dengan cara bersosial dengan orang lain dan menjadi manusia bermanfaat.

Manusia hidup hanya untuk dirinya sendiri disebut egois. Manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Memang benar manusia jenis ini hidup sendiri dalam artian yang sebenarnya. Namun hidupnya hanyalah sia-sia. Hidup hanya untuk keuntungan pribadi. Tidak menjadi manfaat untuk orang lain. Perlu tahapan dan proses jika terlanjur mempunyai sifat egois ini. Sebagai contoh cobalah untuk mengikuti kegiatan sosial sesering mungkin.

Manusia hidup menyendiri disebut anti sosial. Manusia ini biasa disebut introvert. Lebih nyaman dengan diri sendiri dan cenderung tidak nyaman dalam keramaian. Berbuat baik kepada orang lain dengan caranya sendiri. Meskipun anti sosial namun masih bisa menjadi manusia yang punya manfaat untuk orang lain. Manusia hidup sendiri sebagai anti sosial ini hanya perlu teman yang sefrekuensi atau pasangan yang satu pemikiran dan pandangan hidup.

Manusia merasa hidup sendiri disebut kesepian. Kesepian merupakan salah satu jenis emosi dan perasaan yang paling umum dirasakan oleh manusia sebagai makhluk sosial. Ada banyak sebab atau alasan yang membuat manusia merasa kesepian. Bisa dibilang emosi ini umum dirasakan manusia. Yang perlu dilakukan adalah berdamai dengan diri sendiri atau terhubung dengan diri sendiri. kemudian selanjutnya adalah terhubung dengan orang lain. Singkatnya mempunyai pasangan.

***

Pada akhirnya manusia akan hidup berpasang-pasangan. Mempunyai pasangan adalah dambaan atau waktu yang ditunggu-tunggu oleh manusia yang masih sendiri. Namun tidak sedikit juga manusia yang memilih untuk hidup sendiri saja. Bagi yang belum menikah, hidup sendiri dalam penantian memang membosankan, tapi itu adalah proses manusia. Selagi hidup sendiri, alangkah baiknya mengisi kekosongan itu dengan menjadi menusia bermanfaat. Menjadi bermanfaat tidak perlu harus menunggu berpasangan dulu. 

Manusia hidup berpasangan diikat dengan pernikahan. Setelah menikah barulah manusia bisa hidup berpasangan dengan halal. Hidup berpasangan merupakan mitra kerja sama dalam membina keluarga dan masyarakat. Dengan berpasanagan manusia dapat memiliki keturunan untuk memelihara dan mengembangkan manusia dalam mengemban amanah sebagai khalifah di bumi ini. 

Kemudian timbul pertanyaan, jika manusia hidup berpasangan, bagaimana orang yang meninggal dalam keadaan belum menikah atau tidak menikah? 

Menikah merupakan anjuran dalam Islam untuk melanjutkan keturunan. Namun ada beberapa orang tidak menikah menjadi pilihan karena mempunyai standar tinggi, kriteria tersendiri atau alasan lainnya. Akibatnya, menolak beberapa lamaran yang datang.

Sudah jelas dalam Al Qur'an diterangkan, bahwa Allah subhanahuwata'ala menciptakan manusia berpasang-pasangan. Ada cukup banyak lelaki dan perempuan sehingga semua orang bisa menikah jika mereka mau. Orang yang meninggal dalam kondisi belum menikah atau melajang bukan karena kesalah dalam ciptaan Allah, melainkan karena pilihan orang tersebut.

Manusia yang meninggal tanpa menikah bukan karena Allah tidak menciptakan pasangan yang cukup atau melarang pernikahan itu, tapi karena orang tersebut memilih untuk tidak menikah karena suatu alasan. Entah karena tidak menemukan pasangan yang cocok atau tidak setuju dengan pernikahan.

Bagaimana jika orang itu meninggal ketika masih anak-anak? Bagaimana jodohnya? Mungkin jodohnya bukan di dunia. Wallahu alam. Jika jodohnya manusia, maka Allah subhanahuwata'ala akan memberi kesempatan di dunia sampai dia bertemu dan menikah dengan jodohnya.

***

Manusia dari hidup sendiri, bertemu dengan pasangannya, menikah, kemudian hidup berpasangan, berkembang di muka bumi ini agar menjadi manfaat. Lalu kemudian ada yang memilih untuk hidup sendiri, itu adalah pilihannya manusia itu sendiri. Bukan berarti tidak mempunyai jodoh atau tidak diberi kesempatan untuk berpasangan.

Saturday, 20 January 2024

Doa Memohon Kebaikan

Pada saat itu saya membuka instagram dan kemudian iseng melihat kembali postingan-postingan akun orang lain yang saya simpan atau dibookmark. Memang, saya selalu menyimpan postingan-postingan yang dirasa penting atau akan bermanfaat di kemudian hari.

Ada satu postingan yang menarik perhatian saya. Saya ingat ketika menyimpan postingan itu, akan saya buka lagi beberapa waktu setelahnya, namun karena tak sempat sehingga terus tersimpan di tab bookmark. Postingan itu tentang do'a memohon kebaikan. Biasa aja? Menurut saya lebih dari luar biasa. Do'a tersebut merupakan potongan ayat dari dalam Al-Qur'an yaitu surat Al-Qasas 28 Ayat 24. Ayat itu mengisahkan tentang nabi Musa Alaihisalam, yang kemudian berdoa kepada Allah Subhanahuwata'ala.

... رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

... rabbi innī limā anzalta ilayya min khairin faqīr

“Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”.


Doa memohon kebaikan itu ada banyak dan ini adalah salah satunya. Ada dalam ayat al-Qur'an, hadist Nabi dan dalam bacaan shalat.

Terkadang selalu timbul pertanyaan, "kapan doa itu akan dikabulkan?" itu wajar dan saya pernah mengalaminya, bahkan kalian juga pernah. Perlu ditanamkan juga untuk tidak goyah dan selalu percaya bahwa Allah mendengar dan akan mengabulkannya. Asal jangan pernah menyekutukan karena tidak pernah dikabulakan. Bersabarlah.

Doa-doa dengan niat baik tentu akan diijabah oleh Allah subhanahuwata'ala meskipun tidak tahu kapan pastinya. Pada dasarnya tidak ada doa yang tidak dikabulkan oleh Allah subhanahuwata'ala. Hanya saja mungkin ada konsep yang belum dipahami selama ini. Misalnya Adab berdoa, alasan tidak terkabulnya doa dan lainnya.

Beberapa waktu yang lalu saya membuka sebuah blog dengan nama katailmi dan membaca artikel yang berjudul SEBAB-SEBAB TIDAK TERKABULNYA DOA. Disana ditulis tentang keutamaan doa, sebab tidak terkabulnya doa dan syarat terkabulnya doa. Ada satu kalimat dalam salah satu paragraf yang ditandai dan menarik bagi saya. Saya membacanya berulang kali, kemudian faham dan mungkin bisa menjawab pertanyaan tadi, "kapan doa akan dikabulkan?"

Dalam kalimat itu ditulis, "Bisa jadi Allah mempercepat terkabulkan doa, atau Allah akan menyimpan sebagai tabungan kita di akhirat, bisa jadi kita dihindarkan oleh Allah Subhanahuwata'ala dari keburukan." 

Hal ini juga sama seperti apa yang pernah dikatakan oleh Habib Jafar Husein dalam kanal Youtube nya, "Kalian tidak sadar bahwa doa tersebut dikabulkan oleh Allah karena Allah tidak memberikannya di waktu yang cepat. Tetapi di waktu yang tepat. Allah mengabulkan sesuatu tidak berdasarkan yang kita inginkan, tetapi yang kita butuhkan"

Sekali lagi mengingatkan untuk tidak goyah atau putus harapan dan terus berdoalah kepada Allah subhanahuwata'ala. Apapun permohonan, permintaan, keluh kesah ataupun segala yang kita inginkan, mintalah kepada Sang Khalik. Satu hal yang penting adalah berdoa dan berusaha, berdoa dan menghindari maksiat.

Kembali lagi dalam doa memohon kebaikan diatas, dalam postingan instagram itu agar mengucapkan doa itu dengan penuh kerendahan hati dan menaruh kepercayaan penuh serta menyerahkan diri kepada Allah subhanahuwata'ala.

Tulisan ini saya buat agar bisa dibaca kembali lagi oleh saya suatu hari nanti. Sebagai tambahan, agar bisa dibaca oleh siapapun kalian dan semoga bisa bermanfaat. Menyampaikan kebaikan adalah kewajiban sebagai setiap manusia.