Friday 23 November 2018

Aku Mengerti!

Kuputar kran air yang ada di kamar mandi ini, air pun mengalir deras sambil kurasakan dengan tangan ku, begitu dingin dan jernih, segar rasanya bila berendam dalam air. Tak pikir panjang aku langsung mandi disana, menikmati kesegaran air yang entah dari mana sumber nya, tapi yang terpikir olehku itu seperti dari sumber mata air di gunung. Dan "oh sial tiba-tiba mati lampu." Ku raba sekitar untuk menemukan pakaian dan setelah itu keluar dari sana. Kemudian aku temui temanku yang sudah menunggu diluar.

"Udah ke kamar mandinya?" Tanya nya

"Udah, sih, tapi tadi mati lampu gitu di dalam." 

"Oh gitu, ya udah aku duluan pulang ya!"

Dengan tergesa-gesa dia meminta izin untuk pergi duluan. Mungkin ada keperluan mendadak atau apa, pikirku. Tanpa dia sadari ternyata barangnya tertinggal, itu sebuah pakaian basah. Ku bawa dan memasukkan barangnya kedalam tas dan akan mengembalikan nya saat bertemu dengannya nanti.

Langit sudah gelap, aku pun pergi dan melangkahkan kakiku ke sebuah mesjid yang besar untuk melaksanakan shalat berjamaah. Mesjid itu bercatkan warna merah marun tua dan memiliki tiga pintu masuk, di sebelah kanan, kiri dan belakang. Dipinggir nya terdapat beberapa anak tangga yang menuju langsung ke pintu-pintu tersebut. Selesai shalat berjamaah, aku beranjak keluar berbarengan dengan seorang pria paruh baya di sebelah kanan saya.

"Pak Haji, saya duluan yah, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam warahmatullah, iya, hati-hati ya a." Jawabnya.

Aku pun berpisah di depan pintu dengan beliau yang belum aku kenal,  beliau menuju pintu belakang dan aku ke pintu sebelah kiriku yang dekat dengan parkiran. Kuturuni anak tangga, dan menoleh kearah kanan, kulihat bapak tadi pergi semakin menjauh.

Tetes air turun dari langit, kuangkat tangan kananku untuk merasakannya lagi dengan jelas.Ya, gerimis sudah membasahi bumi. Kunyalakan motorku untuk segera bergegas pulang. Hujan pun mulai turun dengan deras. Aku melalui sebuah turunan jalan yang berlubang, kerikil batu sungguh menghambat perjalanan pulangku. Dari arah depan aku melihat seseorang berlari sambil teriak, "Air,,Air,,cepat lari". Aku bertanya-tanya dalam hati, "ada apa? kenapa orang itu berlari?" Kulajukan motorku perlahan, dan semakin banyak orang yang berlari kearahku. Aku melihat ada air mengalir dibelakang mereka. Bodohnya, aku malah mengambil handphone dari dalam saku dan merekamnya. Air semakin besar dan semakin dekat untuk menerjang. Kuputar balikkan motroku, tapi, air pun datang dari arah yang berlawanan. Tak bisa berbuat apa-apa, aku tenggelam dan terombang-ambing air. Sebelum kepalaku tenggelam seluruhnya, aku mengambil nafas dalam-dalam dan mencoba berenang didalamnya. Begitu keruh air itu dan membuatku sulit melihat keadaan sekitar, kemudian kupejamkan mataku. Gelap, tak bisa merasakan apapun.

Aku terbangun, entah apa yang terjadi barusan, yang jelas aku merasa bingung, apakah aku baru bermimpi? Entahlah, tapi terasa nyata. Dan aku sudah berada disebuah tempat yang tak asing lagi bagiku. Sebuah ruangan kelas, aku melihat beberapa teman sekelas saat masih SMA, lengkap dengan pakaian putih abunya, begitu pun aku. Entah kenapa beberapa dari kami memakai topi berwana hitam dan sebagian lagi berwana putih. Ada seseorang yang bertanya padaku.

"Eh, kemana aja, kok baru keliatan?' tanyanya.

"Oh maaf, tadi diperjalanan ada banjir, aku terseret, tapi untung aku bisa berenang" jawabku.

"Banjir? Masa sih?" Sahut temanku yang lain penasaran.

"Iya, tadi pakaianku basah, sekarang udah kering lagi" jawabku lagi

Ketika aku bercerita teman-temanku hanya tersenyum lalu beberapa temanku ada yang percaya dan ada yang masih ragu atas apa yang kukatakan. Kemudian aku keluarkan handphonku dan memperlihatkan apa yang sudah kurekam saat banjir itu menerjang.

"Coba liat aja video yang kurekam beberapa detik sebelum aku terseret air" Seruku.

Mereka terdiam, kembali seperti biasa melakukan aktifitas dan melupakan apa yang kukatakan barusan. Aku masih bingung, kenapa aku ada disini, bersama dengan teman SMA ku, beserta dengan guru SD ku dulu, di dalam kelas ini. Menepis segala prasangkaku, aku tak peduli, berbaur bersama mereka, canda dan tawa yang dulu, kini kurasakan lagi bersama mereka.

Kemudian aku pulang dan berpisah dengan mereka, tapi sebelum pulang kerumah aku mampir terlebih dahulu ke rumah seorang teman. Aku bercerita tentang kejadian aneh yang sudah terjadi menimpaku.

"Barusan ada banjir, untung aku bisa berenang" ceritaku.

"Wah, dimana? Tanya temanku.

"Iya ada banjir" sahut temanku yang satunya lagi sambil berlalu dihadapanku pergi kearah dapur.

"Pas aku pulang dari mesjid, tiba-tiba ada banjir, nih liat video nya" sambil kuserahkan handphone ku.

Lama kami bercerita, tak terasa hari sudah malam dan waktu sudah menunjukan pukul 02:00 dini hari. Aku berpamitan pada temanku untuk pulang. Jalanan yang kulalui begitu gelap, hanya beberapa penerangan lampu umum yang jaraknya agak berjauhan dari satu dan yang lainnya. Dalam perjalanan itu aku merasa aneh, kemudian aku berhenti dibawah lampu umum itu, berpikir sejenak.

Kemudian, terjawab sudah beberapa pertanyaan yang membuatku bingung setelah apa yang semua terjadi.

Kini aku mengerti, Aku sudah meninggal, tenggelam oleh air, aku tak memiliki bayangan lagi!




No comments:

Post a Comment