Saturday 1 December 2018

Menunggu Kepulangan

"Mah, papa belum pulang ya?"

"Iya, nak, tapi sebentar lagi juga pulang kok"

"Kok, kerjanya lama sih mah?"

"Hari ini papa kerja lembur, jadi pulangnya agak malam, udah, jangan khawatir"

Waktu sudah menunjukkan pukul 20:00, disebuah rumah, seorang anak laki-laki berumur 5 tahun sedang menunggu kepulangan ayahnya yang sedang kerja lembur. Dengan ditemani oleh sang ibu, anak itu terus bertanya mengikuti rasa penasarannya dan dengan sabar penuh perhatian sang ibu menjawab satu demi satu pertanyaan lugu yang dilontarkan buah hati. Tak terasa malam semakin larut, bersama dengan sang anak yang sudah terlelap dalam mimpi, sementara sang ibu masih terjaga disampingnya.

Beberapa jam berlalu,  tak lama kemudian smartphone milik ibu itu berdering, panggilan dari sang suami, pertanda akan segera pulang dari lemburnya. Sudah menjadi kebiasaan tentunya dari pasangan suami istri ini, ketika hendak pulang dari kerja lembur, sang suami akan menyuruh kepada sang istri untuk memasak air, lalu dibuatkan teh hangat, jadi ketika sampai di rumah, teh hangat itu sudah siap untuk diminumnya.

"Hallo, mah sebentar lagi papa pulang, ini lagi di jalan, seperti biasa, buatkan papa teh hangat ya"

"Iya pah, hati-hati di jalannya"

Ketika sedang memasak air, smartphone istri itu berdering kembali, namun bukan dari sang suami. Terlihat pula yang melakukan panggilan bukan dari daftar kontak yang ada di smartphone itu, tapi dari seseorang yang belum dikenal, sebuah nomor asing. Sang istri kemudian mengangkat panggilan itu, tapi orang yang melakukan panggilan tersebut hanya diam beberapa detik, kemudian menutupnya kembali. Dengan rasa heran sang istri berpikir mungkin itu salah sambung, tak memperdulikannya kemudian melanjutkan lagi membuat teh hangat.

Pukul 11:04, sebuah cangkir putih berisikan teh hangat sudah disiapkan di ruang tamu. Sementara sang istri kembali ke kamar sang buah hati sambil menunggu kepulangan suami. Tidak berapa lama, pintu masuk rumah terdengar ada yang membuka, sang istri pun beranjak dari tempat tidur anaknya. Tapi, ia tersadar bahwa pintu rumahnya terkunci semua dan sang suami pun tak membawa kunci cadangan. Dengan rasa penasaran, bergegas ia langsung mengecek menuju ruang tamu dan yang didapatinya memang bukanlah sang suami, melainkan orang lain. Sesosok pria tegap sambil membawa linggis dan pistol di pinggannya, dengan memakai pakaian serba hitam lengkap dengan penutup wajah, kecuali sorotan matanya yang tajam masih terlihat.

Alangkah terkejutnya ibu dari satu orang anak itu dan langsung saja ia berlari menuju ke kamar sang anak sambil berteriak meminta tolong. Dengan segera ia memeluk dan menggendong sang anak untuk melindunginya. Namun sayang, pria misterius itu sudah ada di depan pintu kamar. Dengan panik, pria itu menodongkan sebuah pistol kepada ibu dan anak itu. Sang ibu hanya bisa memejamkan mata sambil memeluk dan melindungi buah hatinya.

Beruntung, sang suami datang tepat waktu, dia memukul dari belakang dan memegang tangan pria misterius itu. Sang suami dan pria itu berkelahi hebat. Sambil berpegangan, mereka saling berebut pistol itu dan suara tembakan pun terdengar 3x. "Dor,,dor,,dor,,," Akibat ribut-ribut dan suara  tembakan, beberapa warga pun berdatangan dan akhirnya pria misterius itu dapat dilumpuhkan.

 "Ada yang tertembak,,, Ambulance, panggil ambulance, cepat" Teriak seorang warga.

Beberapa saat kemudian, polisi, ambulance dan wartawan pun berdatangan. Sang buah hati pun terbangun dalam pelukan ibunya. lalu ia bertanya,

"Ibu, ada apa? Kok ramai?"

"Tidak apa-apa nak, semua baik-baik saja, ayo tidur lagi"

***

Pukul 07:00, di sebuah rumah, berkumpullah keluarga kecil yang sedang bersiap untuk melakukan aktivitas seperti biasanya, sarapan pagi bersama, sambil menonton berita harian di televisi.

"Mah, Pah, cepat lihat, ada perampokan di komplek perumahan sebelah" panggil seorang anak pada orang tuanya.

"Pemirsa, malam tadi, telah terjadi perampokan pada salah satu keluarga di kawasan perumahan elite dan mengakibatkan korban tewas"

***

Sementara, di rumah tempat kejadian, beberapa garis kuning polisi menghiasinya rumah itu. Sang anak yang menunggu kepulangan ayahnya terbangun, lalu bertanya kembali pada ibunya.

"Mah, kok dada adek sakit sih? Kalo papa udah pulang?"

"Papa udah pulang nak"

"Terus, itu air teh papa kok masih ada, belum di minum? Papa mana mah?"

"Papa ada di Rumah sakit, semalem terluka, karena melindungi kamu nak"

"Semalam ada apa mah?"

Sang ibu kemudian hanya bisa tersenyum sambil berkaca-kaca kepada sang buah hati.

"Udah, ayo nak, kita pulang"

"Emang kita dimana mah?"

"Yu, kita udah di jemput tuh"

"Itu siapa mah? Kok orang itu terang sekali"

"Itu, malaikat nak"



No comments:

Post a Comment